Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL ILMIAH PLATAX

Morphometric Studies of Seagrass Halophila ovalis (R.Brown) Hooker in Kahona, Lembeh Sub-district of Bitung City and in the Tasik Ria, Tombariri Sub-district , Minahasa District Mizhael A.P. Wulur; Khrsitin I. F. Kondoy; Jety K. Rangan
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 7 No. 1 (2019): ISSUE JANUARY-JUNE 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.7.1.2019.21440

Abstract

Seagrass is a marine plant that has roots with a rhizom system, the structure of the stem and leaves can be clearly distinguished. Halophila ovalis belongs to the Hydrocharitaceae family and common characteristics of this family include two branched leaves, oval leaf shape, small stalks and rhizomes that are easily broken and smooth, single-haired roots. This research was carried out in the coastal waters of Kahona Beach, South Lembeh Sub-district, Bitung City, and in Tasik Ria Beach, Tombariri Sub-district, Minahasa Regency. To date, there is no information regarding the comparison of morphometric of seagrass Halophila ovalis in both locations. The research objective was to compare the morphometric size of Halophila ovalis based on both research locations (Kahona Beach and Tasik Ria Beach). Data collection was conducted using survey method. As many as 30 plants in each study location were collected, washed with sea water and put into plastic samples which would then be measured using a digital caliper.In the results obtained, statistically, the Halophila ovalis species on Kahona Beach and Tasik Ria Beach are the same. There is no significant difference with regard to the size of the growth. This is due to the condition of the existing environmental parameters. Environmental parameter conditions in these two locations are still within the safe limits of seagrasses to grow optimally. From the measurement results, it can be seen that the size of seagrass growth in Tasik Ria Beach is smaller than that on Kahona Beach. This is due to the activities of people who come touring that accidentally damage seagrasses and damaged coral reef ecosystems are unable to withstand the strong currents and trash carried. Whereas in Kahona Beach, this is a marine protected area that is still rare for tourists to visit even though it has become an ecotourism area so that the conditions are still good and maintained, not only the seagrass ecosystem but also mangrove ecosystems and coral reefs.Keywords: Morfometrics, Halophila ovalis, Kahona Beach, Tasik Ria Beach ABSTRAK Lamun adalah tumbuhan air yang memiliki akar dengan sistem perakaran rhizoma, struktur batang dan daun yang dapat dibedakan dengan jelas. Halophila ovalis termasuk dalam famili Hydrocharitaceae. Ciri-ciri umum dari famili ini antara lain daun bercabang dua, bentuk daun oval, memiliki tangkai yang kecil dan rhizome yang mudah patah serta akar tunggal yang berambut halus. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pantai Kahona Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung dan di perairan Pantai Tasik Ria Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Sampai saat ini, belum ada informasi mengenai perbandingan morfometrik lamun Halophila ovalis di kedua lokasi yang tersedia. Adapun yang menjadi tujuan penelitian yaitu membandingkan ukuran morfometrik Halophila ovalis berdasarkan lokasi penelititan (Pantai Kahona dan Pantai Tasik Ria). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode survei jelajah, sebanyak 30 pada setiap lokasi penelitian, dicuci dengan air laut dan dimasukan kedalam plastik sampel yang kemudian akan diukur dengan menggunakan caliper digital. Pada hasil yang diperoleh, secara statistik spesies Halophila ovalis di Pantai Kahona dan di Pantai Tasik Ria adalah sama. Tidak ada perbedaan yang nyata berkaitan dengan ukuran pertumbuhan tersebut. Hal ini disebabkan oleh kondisi parameter lingkungan yang ada. Kondisi parameter lingkungan pada kedua lokasi ini masih dalam batas yang aman bagi lamun untuk bertumbuh kembang secara optimal. Dari hasil pengukuran terlihat bahwa ukuran pertumbuhan lamun yang ada di Pantai Tasik Ria lebih kecil dari pada yang ada di Pantai Kahona. Hal ini disebabkan aktivitas masyarakat yang datang berwisata yang tidak sengaja merusak lamun serta ekosistem terumbu karang yang sudah rusak tidak mampu menahan kuatnya arus dan sampah yang terbawa. Sedangkan di Pantai Kahona ini merupakan daerah perlindungan laut yang masih jarang wisatawan walaupun sudah menjadi daerah ekowisata sehingga kondisi di Pantai Kahona masih baik dan terjaga, bukan hanya ekosistem lamunnya tapi juga ekosistem mangrove dan terumbu karang.Kata Kunci : Morfometrik, Halophila ovalis, Pantai Kahona, Pantai Tasik Ria
Morfometric study of Seagrass Thalassia hemprichii, in Pasir Panjang Beach, Paputungan Village, West Likupang, Minahasa Utara Trifany Zachawerus; Khristin I. F. Kondoy; Jety K. Rangan
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 7 No. 1 (2019): ISSUE JANUARY-JUNE 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.7.1.2019.22731

Abstract

This study was aimed at knowing seagrass species in the study site and comparing the morphometry of seagrass Thalassia hemprichii with sampling station. Sample collection employed haphazard survey, and samples and substrate were taken using a big knife, washed in seawater, an in seawater, and put into a seawater-containing bucket. Sampling points were determined by GPS, and 30 individuals of T. hemprichii were taken. Results showed that T. hemprichii in Pasir Panjang coastal waters has bigger size in mangrove and seagrass areas than that in the coral reefs. It could result from that mangrove and seagrass areas grew in muddy substrate that contained higher nutrients and calmer water condition than those in coral reefs with coral debris substrate.Keywords : Morfometrics, Thalassia hemprichii, Pasir Panjang BeachABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis lamun apa saja yang ada di lokasi penelitian ini dan membandingkan ukuran morfometrik lamun Thalassia hemprichii berdasarkan stasiun pengambilan sampel. Pengambilan data dilakukan dengan mengunakan metode survei jelajah, sampel diambil dengan parang bersamaan dengan substrat, dicuci dengan air laut dan dimasukan kedalam ember yang berisi air laut. Saat pengambilan sampel dilakukan, posisi diplot dengan mengunakan GPS dan dilanjutkan dengan pengambilan sample lamun Thalassia hemprichii sebanyak 30 individu setiap stasiun, Pada hasil yang diperoleh terlihat bahwa spesies Thalassia hemprichii di Perairan Pantai Pasir Panjang yang lebih besar di daerah mangrove dan daerah lamun dan yang lebih kecil adalah daerah terumbu karang.  Hal ini disebabkan, karena daerah mangrove dan lamun tersebut tumbuh pada subsrat lumpur yang memiliki kandungan nutrien lebih tinggi dibandingkan dengan daerah terumbu karang dengan subsrat pecahan karang, dan keadaan perairan pada subsrat lumpur lebih tenang sehingga banyak mengendapkan sedimen.Kata Kunci : Morfometrik. Thalassia hemprichii. Pantai Pasir Panjang
Community Structure of Gastropod in Seagrass Beds of Waleo Beach Waters, North Minahasa Regency Richardo O. Roring; Jety K. Rangan; Alex D. Kambey; Rene Ch. Kepel; Stephanus V. Mandagi; Calvyn F. A. Sondak
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 8 No. 1 (2020): ISSUE JANUARY-JUNE 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.8.1.2020.28268

Abstract

This study aims to determine the type of Gastropod and the community structure including Species Density, Relative Density, Diversity (H’), and Dominance (C). Based on observation, there is 124 individuals included in 11 species (7 genera) from 7 families (3 orders) obtained. The highest density value is 5,87 Ind/m2 by Euplica borealis, and has 35,48% of relative density. For the diversity, an index is H’ = 1,62 obtained, which is classified as low. This shows that seagrass beds in Waleo beach waters, North Minahasa Regency, there are several species obtained with abundant numbers of individuals compared to the other species, so the diversity index obtained relatively low. As for the range of dominance index is C = 0,36 to 0,44. The lowest value is in the transect number 1 while the highest in the transect number 2. This value shows that seagrass beds in Waleo beach waters, North Minahasa Regency there are no specific species that dominate in the community. Waleo beach waters, North Minahasa Regency has a temperature of about 29,3 °C illustrating the condition of the water temperature is relatively good for Gastropods' life. The salinity is 30 ‰ obtained, which is relatively good for Gastropod growth. pH obtained about 7 which is still relatively good for gastropods life.Keywords: Gastropod, Community Structure, Waleo.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis Gastropoda serta mengetahui struktur komunitas termasuk: Kepadatan Spesies, Kepadatan Relatif, Keanekaragaman (H’), dan Dominansi (C). Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh 124 individu yang termasuk dalam 11 spesies (7 genera) dari 7 famili (3 ordo). Nilai kepadatan tertinggi sebesar 5,87 Ind/m2 oleh spesies Euplica borealis, dan memiliki kepadatan relatif sebesar 35,48 %. Untuk indeks keanekaragaman diperoleh sebesar H’ = 1,62 yang tergolong rendah. Hal ini menunjukan bahwa daerah padang lamun perairan pantai Waleo, Kabupaten Minahasa Utara terdapat beberapa spesies yang diperoleh dengan jumlah individu yang melimpah dibandingkan jenis lainnya, sehingga indeks keanekaragaman yang diperoleh tergolong relatif rendah. Adapun untuk kisaran indeks dominansi yang diperoleh yaitu sebesar C = 0,36 sampai dengan 0,44. Nilai terrendah terdapat pada transek 1 sedangkan nilai tertinggi terdapat pada transek 2. Nilai tersebut menunjukan bahwa di padang lamun perairan Pantai Waleo, Kabupaten Minahasa Utara tidak terdapat jenis atau spesies tertentu yang mendominasi dalam komunitas tersebut. Wilayah perairan pantai Waleo, Kabupaten Minahasa Utara memiliki suhu 29,3 °C, menggambarkan bahwa kondisi suhu perairan tergolong baik untuk kehidupan Gastropoda. Salintas yang diperoleh sebesar 30 0/00, yang masih dalam kisaran baik untuk pertumbuhan Gastropoda. Derajat keasaman (pH) yang diperoleh yaitu 7 yang masih tergolong baik untuk kehidupan Gastropoda.Kata Kunci : Gastropoda, Struktur Komunitas, Waleo.